pengunjung ke:

austin ecommerce

Selasa, 05 Agustus 2008

Minggu, 22 Juni 2008

Abot Dhuwur Mikul Ngisor

Abot Dhuwur Mikul Ngisor.

Ada unkapan dalam filosofi jawa yang berbunyi “Abot Dhuwur Mikul Ngisor”, Ungkapan ini memang sekarang tidak populer lagi. Khususnya di kaum muda.

Secara harafiah ungkapan ini sulit di untuk diterjemahkan kedalam pengertian bahasa Indonesia. Akan tetapi makna yang tersirat dari ungkapan ini, mengacu pada besar tanggung jawab yang menjadi beban seseorang yang telah dewasa. Dalam arti jika sudah memilki keluarga, istri dan anak.

Dalam budaya kita, Lelaki memiliki kodrat sebagai pemimpin dalam rumah tangga. Maka tuntutan untuk bertindak sebagai pemimpin menjadi hal yang mutlak diperlukan. Inilah arti dari ungkapan “Abot Dhuwur”.

Layaknya sebagai pemimpin, tentu ada hal2 yang harus dipersiapkan.Antara lain sikap dan budi pekerti luhur yang layak untuk di teladani, baik diteladani oleh orang lain (teman se usia) maupun kepada istri maupun anak2nya.

Yang menjadi pertanyaan. Apakah pekerti kita sudah siap ?

Sejauh mana kita menghormati keluarga sendiri ?

Sejauh mana kita mampu memelihara rumah tangga kita untuk mewujudkan rumah tangga yang sakinah, mawadah dan warokhmah.

Ungkapan “Mikul Ngisor” bermakna implementasi tanggung jawab dalam menjaga kelangsungan generasi penerus. Yakni tanggung jawab kepada istri dan dan anak.

Adalah menjadi tanggung jawab lelaki sebagai pemimpin rumah tangga untuk dapat memuliakan istri, dan mencerdaskan anak anaknya.

Tidak sedikit kaum lelaki gagal menjalankan tanggung jawab sebagai pemimpin rumah tangga. Karena faktor yang sepele, yakni kepincut dengan perempuan lain. Sehingga melupakan tanggung jawabnya kepada keluarga. Kalau hal ini terjadi, maka akan timbul rentetan alasan untuk menutupi segala bentuk kebohongan.

...................

Ahhhhh.kamu sekarang sudah menjadi lelaki.

Belajarlah menjadi lelaki sejati, belajarlah jadi ksatria sejati.

Hidup ini laksana gelanggang perkelahian,.

Senjatamu adalah keputusanmu.

Kemenanganmu ditentukan oleh keputusanmu.

Kemenanganmu berada pada keputusamu untuk tetap setia

kepada dirimu, setia kepada istrimu, setia kepada anak2mu.

Kesetiaan adalah Panglimamu.

Kebenaran dan kebaikan adalah nyawamu.

Dan.....jika panglimamu terkapar, tergolek kalah bertarung dan tewas

Maka kebenaran dan kebaikan akan loncat dari dalam ragamu.

Maka kau akan berjalan terseok laksana mayat hidup yang hanya punya nafsu.

Tak ada lagi yang berharga didalam diri.

Bangun wahai kesetiaan, Ayo bangun...., panglima !!!

Gunakan senjatamu.


Disarikan dari “Bende Mataram” karya Herman Prathikto.

Senin, 02 Juni 2008

Slametan selesai pelatihan Jurus Wajib Margaluyu Pusat

Pada hari Sabtu wage tanggal 31 Mei 2008, para sejawat Gerak Badan Margaluyu Pusat baru saja menyelesaikan pelatihan wajib sampai jurus 10. Slametan /syukuran atas usaha keras dalam berlatih jurus jurus wajib Margaluyu Pusat patut disyukuri. Dengan selametan sederhana yang terdiri uga rampe pala gumantung, pala kesampar dan pala kependem serta kopi pahit dan manis.
Do'a selameten dilaksanakan oleh bapak Bambang Sarkoro (sesepuh) Margaluyu Pusat Jakarta.
Tentu sudah menjadi cita-cita bersama, setelah usai pelatihan jurus2 wajib akan dilakukan resitasi Harkatan.
Tampak dalam selamaten ini Pak Morris, pak Witarsa, pak Sutisna, pak Agus, Risman dll hadir ikut memberikan semangat dalam pelatihan ini.
Insya Allah dalam pertengahan bulan Juni Margaluyu Pusat unit BRI Senayan akan diharkat.
Selamat berlatih dan Insya Allah sukses seperti yang dicita citakan

Sabtu, 10 Mei 2008

Margaluyu Pusat pada gathering Forum Supranatural Kaskus




sejawat Margaluyu Pusat joint pada gathering forum supranatural Kaskus pada 3 Me 2008 yang lalu. Sebagian sejawat yang hadir Rama, Indra diminta oleh panitia untuk memperkenalkan silat Margaluyu. Dalam gambar Indra sedang memainkan golok kembar, Disamping itu om Mapi juga diminta untuk "bakti sosial" melakukan olah inner beauty kepada peserta gathering. Ternyata di seksi ini ada banyak peminatnya, sehingga cukup melelahkan buat om Mapi.
Disamping itu kepada peserta wanita diberikan trip & trick guna mengahadapi gangguan kekerasan yang lebih dikenal dengan womens self defense. Tampak dalam gambar Rama sedang memberikan arahan pada peserta.

Jumat, 25 April 2008

Unit Pelatihan baru di BRI Senayan


Awal bulan April 2008, telah dibuka kelas pelatihan Margaluyu Pusat, yang mengambil tempat di gedung BRI jl. Jend. Sudirman - Senayan Jakarta. Kordinator pelatihan di tempat iini adalah bapak Sutisna. Yang juga beliau sebagai kordinator pelatihan Margaluyu di Pamulang.
Lebih dari 20 peserta latihan di unit BRI, sehingga diturunkan banyak fasilitator, karena Gerak peltihan Badan Pencak Margaluyu Pusat dalam melaksanakan pelatihan tidak bersifat massal, sehingga tuntunan dan perbaikan gerak yang belum standard dilakukat secara privat.
Selamat berlatih sampai tuntas. Insya Allah akan membawa manfaat. Amin

Selasa, 25 Maret 2008

Pesan Maulid Rasulullah 1429H / 2008

Pada tanggal 12 Rabiul’Awal 1428H bertepatan dengan tanggal 19 Maret 2008, keluarga besar Gerak Badan Pencak Margaluyu Pusat melaksanakan pertemuan tradisi seraya memperingati Maulid Nabi Mauhammad SAW di rumah kediaman sesepuh bapak Idit Junaidi di Cikuya Cicalengka.

Tidak seperti biasanya pertemuan kali ini terlihat tidak seramai dibanding tahun lalu. Karena Sejawat Margaluyu Pusat berhalangan untuk hadir, dikarenakan faktor liburan panjang (long weekend) yang membuat transpotasi sulit didapat dan faktor cuaca yang ada minggu ke 3 bulan Maret 008 diguyur hujan di sepanjang pulau Jawa.

“Sausap rambut Dina kapala, Sadampal tapak dina suku, Sakotak wadi ulah disepelekeun”, adalah pesan yang disampaikan oleh sesepuh Margaluyu Pusat bapak Idit Junaidi.

Sausap rambut dina kapala:

Rambut sebagai “mahkota” adalah tanda kebesaran Allah SWT. Satu diantara organ tubuh yang tidak tidak disentuh rasa sakit, akan tetapi memiliki nilai estetika yang tinggi. Rambut bisa mewakili wujud kepribadian dan budi pekerti seseorang.
Yang lebih penting, dibawah akar rambut tersimpan potensi yang melimpah ruah sebagai penggerak gelar kenyataan usaha seseorang didalam menapak sejarah hidup.

“Sesuatu” yang ada dibawah rambut, sangat rawan tercemar. Tidak sedikit seseorang berperilaku menyimpang dari tata sosial karena dipengaruhi oleh “sesuatu” yang ada dibawah rambut sudah tercemar.
Warna rambut dari hitam kelam menjadi putih (beruban), atau hilangnya rambut, dari tebal sampai gundul.
Iini semua adalah simbol nyata dari apa yang berada dibawah rambut selalu berubah (owah gingsir). Perubahan ini tidak ditentukan oleh usia fisik seseorang.

Meski “sesuatu” yang ada dibawah rambut secara fisik adalah sama, tetapi memiliki rasa yang beda, yakni berbentu gelarnya anggan-angan atau pikiran yang berbeda. Perbedaan inilah yang membuat kualitas manusia berbeda satu sama lainya.
Perlu ada kekuatan yang ada didalam sini untuk mengendalikan pikiran agar perjalanan hidup diarnai dengan sejarah hidup yang baik.

Cacatnya sejarah hidup, karena pikiran, angan-angan tercemar oleh substansi nafsu, dan cacat sejarah hidup tidak bisa dikoreksi dengan cara apapun. Kemampuan seseorang hanya dapat mencegah agar cacat sejarah hidup tidak terulang kembali, dan atau tidak tenggelam pada kabut kegelapan kehidupan.

Sadampal Tapak Dina Suku

Kaki memiliki kuasa lebih dari tanggan. Kemana kaki melangkah, tangan selalu ikut serta. Kaki membawa raga kita kemanapun diri ini pergi. Tetapi kaki ini tidak akan melangkah tanpa “diperintah” oleh “sesuatu” yang ada dbawah rambut. Yaitu gelar anggan-angan atau pikiran.
Langkah kanan merupan gerak universal yang diakui diseluruh jagad sebagai wujud gerak yang menginginkan kebaikan yang ingin diperoleh.

Oleh karena itu, jadikan gerak kaki untuk mendukung perjalanan hidup memiliki sejarah hidup yang baik, dan menhindarkan diri dari segala bentuk pencemaran, yang dapat membuat sejarah hidup kita menjadi rusak.

Sakotak wadi ulah wantun disepelekeun:

Wadi adalah adalah rahasia. Sakotak wadi adalah daerah rahasia yang memiliki nilai kesucian yang tak tergantikan. Dari daerah inilah mijil kehidupan baru. Oleh karena itu jagalah agar kita memiliki masa depan. Tatanan sosial, hukum, dan banyak peraturan kehidupan mengarah pada penjagaan “sakotak wadi”, kesemua itu dimaksudkan agar memiliki “marga saluyu” (jalan yang lancar) menuju kulitas hdiup yang baik yang di ridhloi Allah SWT.

Mengabaikan daerah “sakotak wadi”, merupakan kesalahan terbesar dalam menjalani kehidupan berkualitas. Ini semua berlaku bagi siapapun. Sehingga pikiran, angan-angan tercemar untuk menutup-nutupi. Dan menjadi sumber kebohongan yang abadi. Menjadi sumber pertanyaan yang tidak kunjung selesai.

Pertanyaanya adalah.......:,

“Mampukan diri kita menjaga untuk tidak menyepelekan sakotak wadi, guna mendapatkan sebagian besar dari sekian banyak ridhlo Allah SWT ???”

“Mampukah diri kita menjaga gelar pikiran atau angan-angan, agar laku kita tetap “marga saluyu”, tidak tercemar pada kenikmatan ragawi sesaat ???”

“Mampukah diri kita menjaga, agar nafsu tidak menguasai pikiran atau angan-angan, yang bisa menjebak kita pada kemarahan yang tidak berujung ???”

“Mampukah diri kita menjaga langkah kaki, agar kita selalu berada disisi Yang Tercinta Yakni Allah SWT dan bukan mengejar yang bukan menjadi hak kita ???”

Sesanti: ++++++ Hidup itu sudah sulit, maka jangan mempersulit hidup +++++

Juru kunci makam Abah S. Andadinata

Mang Unen (tengah baju batik) Juru kunci makam abah S. Andadinata. Hadir dalam pertemuan tradisi Margaluyu Pusat berbincang bincang sesaat sebelum acara Maulid Nabi Muhammad dimulai

Jumat, 14 Maret 2008

Harkatan Unit Pamulang

Sejawat Margaluyu Pusat unit pelatihan Pamulang kabupaten Tangerang pada tanggal 3 Maret 2008 yang telah menyelesaikan pelatihan 10 jurus wajib menjalani poreses resitasi harkatan sekaligus silaturahmi dengan bapak Idit Junaidi di desa Cikuya Cicalengka. Bapak Sutisna sebagai sejawat Margaluyu Pusat yang paling sepuh, didampingi oleh mas Rama Wijaya. Photo diatas dikirim oleh Ki Sawung yang juga pada saat tersebut hadir menyaksikan proses harkatan.

Senin, 25 Februari 2008

SILATURAHMI & DISKUSI CIMANDE

Pada tanggal 23 Februari 2008, Forum Pelesatari dan Pecinta Silat Tradisional Indonesia (FP2ST), Melaksanakan Diskusi Silat Tradisional aliran Cimande, bertindak sebagai Host adalah Presiden PERSILAT Bapak Eddy Nalapraja.
Dalam diskusi ini Bapak Ace Sutisna sebagai Pewaris aliran Cimande dari Tarikolot Bogor Jawabarat bertindak sebagai narasumber.
Dalam Diskusi ini Bapak Eddy, M. Nalapraja memberikan arahan yang berkaitan 4 aspek pencak silat yakni, Spritual, Seni budaya, Beladiri dan Olah raga.
Pencak Silat tanpa memenuhi keempat aspek, maka belum bisa dikatakan sebagai pencak silat yang dapat melahirkan pribadi pribadi yang memiliki budi pekerti luhur.
Dalam diskusi ini, bapak Ace Sutisna sebagai pewaris turun temurun aliran Cimande yang kita kenal berasal dari desa Tarik Kolot, menjelaskan. Bahwa pencak Cimande memang sudah tersebar luas dan dikenal di dunia. Pencak Cimande intinya terdiri dari 33 jurus. Untuk dapat belajar pencak Cimande, diwajib dulu di "talek", semacam baiat untuk tetap menjunjung tinggi keluhuran budi dan tetap menjalankan syariat agama.
Usai diskusi, di peragakan beberapa jurus pencak Cimande Oleh Kang Asep putra bapak Ace. Sehingga gambaran aplikasi pencak Cimande dapat dinikmati oleh semua audiens yang hadir.
Menurut pandangan kami Pencak Cimande adalah Silat Tradisional yang efektip, Efisien, tuntas dan lugas.
Terima Kasih bapak Ace atas luang waktu untuk sharing khususnya kepada generasi muda, agar lebih mengenal dan menghayati Silat Tradisional khususnya Pencak Cimande dari sumber utamanya yaitu Tarik Kolot.

Kamis, 14 Februari 2008

Pelatihan Margaluyu Pusat di Trans TV

Tempat Pelatihan Gerak Badan Margaluyu Pusat di Jakarta bertambah lagi dengan dibukanya pelatihan yang mengambil tempat di Gedung Trans TV Jakarta, lantai 3 dilaksanakan setiap malam Jum'at (hari Kamis malam).
Peserta latihan adalah karyawan Trans TV. Sebagai falitator dalam pelatihan ini adalah Mas Iqbal dan Kang Rudy.
Tampak dalam gambar beberapa karyawan Trans TV divisi pemberitaan sedang berlatih. Utamanya sponsor pelatihan adalah mas Arjanav yang biasa sehari hari bertugas dalam acara surat sahabat.
Terima kasih mas Arjanav, mba Lala yang telah dengan gigih berusaha, sehingga pelatihan di Tran TV dapat terwujud.

Selasa, 12 Februari 2008

Ziarah ke Makam abah Andadinata


Dua sejawat Margaluyu Pusat mba Nirwana (kedua dari kiri), dan Mas Heru (tengah), bersilaturahmi dan foto bersama dengan Ibu Idit Junaidi, di makam abah Andadinata Tampak dalam photo mang Unen kuncen makam (kedua dari kanan) Kesempatan berziarah ini sudah menjadi cita-cita mas Heru sejak beliau berlatih di Surabaya.
Mas Heru ditengah kesibukan yang sangat padat, secara berkala menyediakan waktu untuk menimba keilmuan Margaluyu Pusat, dimana sebelumnya beliau berlatih di Surabaya, dibawah bimbingan bapak haji Maksum. Insya Allah keilmuan yang mereka berdua timba akan membawa manfaat lahir bathin, dengan tetap melaksanakan wasilah yang diwariskan oleh abah Andadinata..

Selasa, 05 Februari 2008

Sejawat Baru


Pada tanggal 27 Januari 2008 yang lalu, sejawat Margaluyu Pusat bertambah dua orang lagi. Yakni mba Nirwana yang berasal dari kota pempek Palembang dan mas Heru yang kampung halamanya di Surabaya.
Kedua sejawat ini telah di harkat oleh bapak Idit Junaidi di tempat kediaman beliau di Cikuya Cicalengka. Setelah harkatan kemudian ziarah makam abah Andadinata dan kang Ujang Tohidi. Hal inilah yang merupakan keiinginan Mas Heru untuk dapat ziarah sesuai dengan pesan para senior beliau sewaktu masih berlatih di Surabaya.
Insya Allah masa pelatihan yang memerluan ketelatenan, kesabaran akan sangat bermanfaat untu menelusur jalan kehidupan dimasa depan dengan mengacu pada menciptakan sejarah hidup yang baik. Amin.
Selamat kepada mba Nirwana dan Mas Heru.


Senin, 07 Januari 2008

Liputan Sahabat Silat



Gerak Silat dalam Margaluyu Pusat
oleh Ian Syamsuddin

Selama ini kebanyakan jagad persilatan lebih mengenal Gerak Badan Margaluyu Pusat (“Margaluyu”) yang berpusat di Cicalengka, Bandung sebagai sebuah tempat pengolah tenaga dalam dan pernafasan. Sedikit yang mengetahui bahwa dalam Margaluyu sebenarnya ada juga ilmu silat atau maenpo yang diajarkan dan menjadi salah satu kekayaan budaya yang tak terkira harganya.


Ada Maenpo dalam Margaluyu


Bertempat di kediaman salah seorang pelatih dari Margaluyu, Rama Wijaya, yaitu di Jalan H Muhi III No. 33 Pondok Pinang, penulis berkesempatan menyaksikan pembukaan pelatihan pencak silat Margaluyu, yaitu Seulah Erih. Untuk itu banyak terima kasih untuk Mas Rama yang telah dengan tangan terbuka dan berbaik hati menyambut kami serta berkenan diambil beberapa photonya.

Menurut penjelasan Mas Rama; pendiri dan sumber kelimuan Margaluyu yaitu Abah Andadinata sebelum menciptakan ilmu Margaluyu (silat dengan olah nafas alhikmah) adalah seorang pesilat maenpo yang tangguh dan unggul. Yang kerap dibuktikan dalam berbagai pertarungan maupun dalam ibingan di daerah Jawa Barat. Baru kemudian setelah beliau mendalami ilmu keislaman pada tarekat-tarekat semisal pada Syeh Haji Abdul Kahpi dan Ajengan Asep Samsudin serta di tempat lainnya,; Abah Andadinata menggabungkan ilmu maenpo yang dikuasainya dengan ilmu hikmah, yang pada masa itu belum banyak perguruan atau tokoh yang mengenal perpaduan ini. Maka jadilah ilmu margaluyu yang dikenal saat ini yaitu gerak dengan pernafasan atau tenaga dalam.

(sumber : http://www.margaluyu-pusat.net/ )

(salah satu aplikasi ‘patahan’ yang diperagakan oleh 2 orang murid Margaluyu)

Namun demikian, sesuai dengan akar Margaluyu yaitu maenpo (silat sunda), setiap gerak pernafasan yang sekarang terangkum dalam 10 jurus wajib Margaluyu sebenarnya memiliki aplikasi beladiri fisik (maenpo). Dikarenakan 10 jurus wajib tersebut kendati sederhana, dengan kejenenialan Abah Andadinata, merupakan inti dari ilmu silat yang dikuasaianya. Bahkan jurus yang paling terkenal dari Margaluyu sendiri yaitu Payung Rasul, sejatinya merupakan inti sari dan perasan dari ilmu silat warisan keluarga Abah Andadinata yaitu ilmu peksi muih. (Sumber: http://margaluyu-pusat.blogspot.com/ )

Jadi jelaslah keterkaitan antara ilmu olah nafas/tenaga dalam dengan ilmu pencak silat (Maenpo) di Margaluyu. “memang selama ini orang lebih banyak mengenal Margaluyu sebagai perguruan tenaga dalam, tetapi sebenarnya lebih dari itu, dalam ML tersimpan kekayaan budaya yaitu maenpo atau pencak silat, yang selama ini seolah tertutup oleh ilmu tenaga dalamnya “, ungkap Mas Rama. Secara keilmuan ilmu pencak silat Margaluyu dipengaruhi oleh maenpo cikalong, sabandar, kari dan madi serta khaer.

SEULAH ERIH

Seulah Erih sendiri sebenarnya adalah maenpo yang diajarkan di Margaluyu dan menurut sejarahnya ilmu ini diturunkan dari Juragan Rd Haji Soma Rd.Haji Mama Soekarma. Sejatinya nama Seulah Erih adalah nama sebuah tempat (desa) di cianjur tempat darimana ilmu ini berasal. Hampir semua senior Margaluyu menguasai ilmu ini karena dapat dikatakan ilmu ini salah satu gerak maenpo yang wajib dikuasai.

Dalam memainkan Seulah Erih ini karakter kari terlihat agak jelas dengan gerakan yang keras, cepat dan bertenaga. Setiap gerakan menangkis sekalipun dilakukan dengan tegas, cepat dan dengan tenaga penuh. “Agak cocok untuk anak muda”, kata Mas Rama. Mengingat kaum muda yang masih penuh semangat, enerjik dan memiliki tenaga yang berlebih.

(Sedang berlatih Seulah Erih)

Seulah Erih sendiri hanyalah salah satu sari sekian banyak maenpo atau ilmu silat dalam Margaluyu. Masih ada paleredan, padungung, dan lain sebagainya. Dapat pula dikatakan bahwa Seulah Erih sendiri merupakan ‘pembuka’ bagi padungdung. Kendati pembuka gerakan dalam Seulah Erih cukup panjang dan memiliki beberapa variasi, sehingga menjadi ajang yang tepat untuk mengolah diri dan juga kecerdasan.

(Mas Rama sedang memberi contoh gerakan maenpo Seulah Erih)

“Silat itu melatih diri dan kecerdasan secara menyeluruh, tidak hanya fisik tapi juga mental, bahkan spiritual “, tegas Rama. Yang kesemuanya diolah dengan menggunakan gerak fisik silat yang di dalamnya terkandung unsur konsentrasi, koordinasi, mawas atau sadar akan diri baik fisik maupun non fisik, keseimbangan, energi dan rasa. “kadang-kadnag dalam latihan, gerak kakinya sudah benar, eh tanganya yang salah; gerak tangan benar, eh kakinya salah; tangan dan kaki sudah benar geraknya nafasnya salah; tangan kaki dan nafas sudah benar, eh rasa-nya belum pas”, ujar Rama sembari memperagakan beberapa gerakan untuk memberi contoh betapa pentingnya kesatuan raga,mental dan jiwa. Rama melanjutkan: karena yang diolah juga kecerdasan, kita juga harus cerdas dalam melihat banyak hal misalnya “yang gaib itu harus logis, kalau tidak logis mungkin hal itu sekedar khayalan atau lamunan”.

Hantaman Badan Sebagai Senjata dan Olah Rasa dalam Gerak

Dijelaskan lebih lanjut oleh Mas Rama, setidaknya ada 9 jenis pencak silat atau maenpo yang terdapat di Margaluyu diantaranya Selah Eurih, padungdung, golempang, liter O, peksi muih dan lain sebagainya. Masing masing permainan memiliki kekhasan dan juga keunikan masing-masing, meski dapat dikatakan bahwa setiap gerak maenpo memiliki makna beladiri yang handal. “tidak ada gerak yang sia sia atau kembang yang tidak perlu”, tegas Rama. Semua gerak tangan, kaki dan bahkan badan juga bisa menjadi serangan atau tangkisan yang ampuh.

Khusus untuk penggunaan tubuh sebagai senjata dalam beladiri, hal ini menjadi salah satu keunikan tersendiri dalam khasanah pencak silat Margaluyu. Bagian bahu dapat dipergunakan sebagai hamtaman pada lawan dalam posisi dan jarak yang memadai. Begitu juga ‘hantaman badan’ dengan mendayagunakan badan bagian samping dan atau bagian belakang, ternyata dapat menjadi ‘pukulan’ yang mengejutkan sekaligus melumpuhkan karena dapat melemparkan lawan hingga jauh dan terjatuh. Belum lagi punggung atau pinggul yang semuanya bisa ‘memukul’ dalam jarak rapat. Salah satu cirri maenpo adalah keistimewaannya dalam bermain jarak dekat (close guard) atau jarak rapat. Dalam jarak begini, serangan hantaman badan menjadi sangat efektif.

Bagaimanapun juga penguasaaan jurus tidak semata hapalan. Kendati pada tahap awal, fasih melakukan gerakan karena dihapal juga penting. Namun tidak cukup hanya berhenti hingga disana. Dalam pengolahan lebih lanjut, dengan diimbangi latihan tekun, konsisten dan benar; penguasaan jurus akan meresap ke rasa. Sehingga dalam tahap tertentu, aplikasi dari pengunaan jurus tidak lagi berupa hapalan. Berpikir pun dalam sebuah pertarungan yang terjadi cepat, sudah tidak sempat dilakukan sehingga rasa-lah yang semestinya memimpin.

“:kita sudah tidak mikir mau menggunakan jurus apa. Semuanya keluar dan mengalir begitu saja. Saya bahkan tidak tahu jurus apa yang akan muncul. Semua sesuai dengan keadaan yang dihadapi dan rasa yang bersemayam disini”, ujar Rama sambil menujuk pada dadanya.

Tidak hanya berbicara, Rama kemudian mempraktekkan apa yang dikatakannya. Seorang temannya menyerang dari depan dengan pukulan lurus, lalu Rama dengan halus meyambut serangan itu dan entah bagaimana prosesnya—karena begitu cepat-- si penyerang sudah terjatuh di lantai di hadapan Rama. kemudian Rama meminta si penyerang untuk berusaha bangun atau langsung menyerang lagi, lalu di penyerang pun langusng menyerang dengan tangan dan kakinya dan tiba-tiba tubuhnya sudah terlempar ke bagian belakang Rama. Adegan ini secara sekilas orang mungkin akan melihat seperti permainan dalam aikido. Namun tentu memiliki perbedaan secara mendasar, karena peran olah rasa yang mendapat porsi dan tekanan disini.


Sabtu, 05 Januari 2008

Harkatan sejawat Bangka Monks


CONGRATULATION
Selamat atas selesainya masa pelatihan 10 jurus wajib Gerak Badan Pencak Margaluyu Pusat. Insya Allah Kelimuan Margaluyu akan memberi pencerahan.
Berpose sejenak sebelum take off ke Cicalengka untuk harkatan dan sekaligus ketemuan di pertemuan tradisi malem 19an.
Detik-detik menjelang usai pelatihan 10 jurus wajib memang membuat stress kali ya....., tetapi itu semua sudah dilampaui dengan mulus, cepat dan akurat. Kami ikut bahagia dengan sukses yang sudah dicapai. Insya Allah ini menjadi indikator untuk sukses-sukses lain dikemudian hari.

Kamis, 03 Januari 2008

PESAN TAHUN BARU 2008

Tahun 2007 sudah berlalu dengan segala pernak pernik peristiwa duka dan suka yang kita alami. Tidak semua harapan menjadi kenyataan, tidak semua kenyataan memberikan kenyaman dihati. Meski demikian waktu tetap berjalan terus.
Yang terjadi pada tahun 2007, sekarang sudah menjadi sejarah hidup diri kita masing-masing. Terlepas apakah itu itu torehan yang menyakitkan atau bahkan sebalik nikmat hidayah yang kita terima terima. Yang jelas kesemua itu sudah menjadi sejarah hidup yang terlukis pada hati kita masing-masing.

DEN WASPADA RUWETING CIPTA (DEWA RUCI),

Tahun baru 2008. meski disambut dengan DO’A dan ANEKA SUKA CITA, Akan tetapi alam tetap bergulir sesuai dengan kodrat hukumnya. Sejak dini 2008 Saudara kita di Jawa Timur, Yakni kota Jember, Bojonegoro dan Lamongan tengah bergelut dengan keprihatinan. Disisi lain ibukota negara DKI Jakarta masih tetap khawatir jikan isyarat mendung tebal menggantung di atas bumi Jakarta.

Alam sebenarnya banyak memberikan kemurahan kepada kita semua, sebutir benih jagung yang kita tanam kedalam perut bumi, dan bumi mengembalikanya dengan ratusan biji jagung. Demikian sebaliknya puluhan kubik pohon kayu yang kita tebas diatas bumi, akan menghadiran ribuan kubik longsoran tanah kepada kita. Alam sesungguhnya tidak pernah menghukum, Alam hanya berbuat seimbang atas apa yang dilakukan oleh penghuninya.

Kita semua meyakini bahwa diatas planet bumi telah dihadirkan tokoh-tokoh pembawa keyakinan yang menjadi panutan yang kita yakini sekarang. Tokoh-tokoh yang namanya berdengung dalam sanubari kita masing-masing. Tokoh tokoh yang dikirim sendiri oleh Sang Pencipta Alam untuk lahir dan berkembang dibumi untuk mengajarkan ajaran kasih sayang serta berserah diri yang menginginkan kehidupa di Planet Bumi diisi dengan kedamaian.
Dalam Era Baru (new Ages), konon tersiar kabar, KATANYA ....., diyakini oleh sebagian orang ada mahluk cerdas lain yang berasal dari negari atas angin yang ikut berpartisipasi mengatur kehidupan di planet bumi sejak zaman pra sejarah. Sebut saja mahluk jenis Reptilian (sejenis Naga) yang konon dipercaya paling gagah yang ingin menguasai Bumi melalui tokoh tokoh yang kita kenal saat sekarang.

Yang perlu kita yakini. Secara Universal bahwa Manusia adalah mahluk ciptaan Allah yang paling sempurna diatas planet Bumi. Kita tidak tahu persis apakah di Alam semesta ada mahluk cerdas lain di sistim tata surya yang lain yang diciptakan oleh Allah SWT.
Kalau memang ada, kesemua itu baru bersifat KATANYA. Ilmu pengetahuan yang kita miliki, sampai saat ini belum dapat memberikan fakta yang nyata atas adanya Mahluk cerdas lain. Semuanya masih bersifat wacana dan assumsi analisis yang dikemas dengan apik melalui berbagai literatur.

Pesan di Tahun 2008 ini, kepada semua sejawat Margaluyu Pusat, Hendaknya tidak perlu risau atas wacana new ages yang masih KATANYA. yang belum memiliki bukti yang kasat mata dan kasat rasa.
Den waspada ruweting cipta itu pesan atas perenungan yang dilakukan sewaktu Ziarah ke makam Abah Andadinata.

Sesuaikan jalan sejarah hidup kita sesuai dengan pedoman Margaluyu Pusat. Yang berbunyi :” Ulah wantun nyarioskeun kanu sanes sateu acana kahartos sareng kahartos ku salira ku anjeun.”
Artinya: Jangan sekali-kali menceritakan keada orang orang, jika belum faham serta mengalami sendiri.