pengunjung ke:

austin ecommerce

Sabtu, 29 Mei 2010

Kronologi Singkat Pendirian Margaluyu Pusat

1928
S. Andadinata berhenti berpetualang pada usia 35 tahun, dan mulai mencari pencerahan diri dngan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Kurang lebih 10 tahun lamanya beliau "berdiam diri" mengolah bersama sama dengan abah Wiranu (kakak seperguruan) dan Mang Suwandi (Endi Soehandi) sebagai pasangan berlatih sehingga tersusun cara pengolahan keilmuan yang tepat dan efisien.
Dari sini kemudian ditetapkan 10 Jurus gerak Badan (spor).
Orang pertama yang menjadi murid pribadi abah Andadinata lurah Cikuya yakni bapak Ibrahim.

1938 ~1948
Bertepatan tanggal 12 Rabiulawal di tahun 1938, dibentuk perguruan yang dinamakan Spor Marga Rahayu.
Maka mulai saat itu mulai menerima murid untuk untuk belajar spor diantaranya adalah Mang Uwen (Garut),
Mang Ulis (Adiwikarta - Cikuya) dan yang termuda Mang Andi Rohandi (dungus maung Cicalegka).
Alasan utama mengapa pada saat itu menamakan perguruan dengan istilah Gerak Badan (Spor), karena dimasa itu adalah masih zaman penjajahan Belanda. Dimana menghinari tekanan penjajah (Belanda) jika secara nyata membuat perguruan Silat.
Atas usul dan saran dari Mang Andi, Mang Ulis dan Mang Uwen gerak badan (spor) Marga Rahayu diganti namanya menjadi Marga Saluyu disingkat menjadi Margaluyu. Hal ini dikaitkan dengan konsep konsep yang mendasari setiap gerak yang ada pada 10 jurus yang dipelajari. Namun kajian pengolahan 10 jurus tetap berjalan dan mengalami perubahan bentuk.
Sampai pada akhirnya diperolah pakem yang baku dimana 10 jurus tadi sangat berkaitan dengan harmonisasi dan sinkronisasi antara gerak dan pikiran yang menjadi center perhatian.
Maka kemudian spor Margasaluyu (Margaluyu) secara definitip diberi nama Margaluyu Pusat.

1948 ~ 1952
Gerak Badan (spor) Margaluyu Pusat, setelah Indonesia merdeka kemudian didaftarkan ke PPSI Jawa Barat dengan nama PPS Margaluyu Pusat dan Dep Pendidikan & Kebudayaann RI pada tahun 1948.
Sebagai organisasi perguruan pencak Silat.
Pada Saat itu yang ditunjuk sebagai pelatih Silat adalag Pa Idit Junaidi, Pelatih Pusat Mang Suwandi.
Sedangkan yang bertindak sebagai Ketua PPS Margaluyu Pusat adalah bapak Jaya Laras.

pada tahun 1950...Ditetapkan Oleh abah Adadinata sebagai ketua Majelis, pemberian Mandat untuk Pelatih yang memiliki kuasa untuk melakukan pelatihan dan pengharkatan (wisuda).
Oleh karena itu mulai dari tahun 1950, abah Andadinata tidak lagi aktip untuk melatih. Semua kegiatan pelatihan diserahkan kepada para pelatih yang sudah diberi Mandat.
Dengan kata lain setelah tahun 1950 tidak ada lagi murid Margaluyu Pusat yang dilatih langsung oleh abah Andadinata. Namun demikian abah Andadinata tetap masih melakukan pengharkatan (wisuda), kepada mereka yang berlatih di Cicalengka.

1953 ~ 1969
Ketua PPS Margaluyu Pusat bapak Jayalaras Meninggal dunia. Sementara pengembangan Margaluyu Pusat sedang menyebar ke seluruh Jawa Barat, tengah dan Timur. Agar proses pelatihan tidak terganggu, maka abah Andadinata turun tangan merangkap jabatan. Sebagai ketua Majelis dan ketua PPS Margaluyu Pusat. Mulai saat itu PPS Margaluyu menjadi Gerak Badan Pencak Margaluyu Pusat.

1969
Abah Andadinata tutup usia pada tanggal 30 Januari 1969. dimakamkan di Cikuya Cicalengka.
Organisasi Gerak Badan Pencak Margaluyu Pusat dipimpin secara kolektip oleh Ibu Sukaesih (istri abah Andadinata), Mang Andi Rohandi dan Pak Idit Junaidi.
Abah Andadinata tidak menunjuk pewaris keilmuan Margaluyu Pusat kepada siapapun. Namun menyerahkan amanah pelestarian keilmuan Margaluyu Pusat agar tetap sesuai dengan pakem baku menjadi tanggung jawab ibu Sukaesih.