pengunjung ke:

austin ecommerce

Senin, 07 Desember 2009

SALIAN SURAT KE 2

Cicalengka, 25 Nopember 2009

K e p a d a

Yth. Padepokan Margaluyu 151.

Ds Tempel RT3 RW30 Umbulmartani No.: 0211-R/Margaluyu-Pusat/XI/2009

Kecamatan Ngemplak Hal: Mohon Klarifikasi (Resend)

Kab. Sleman – D.I.Y

Ub: Bapak H. Effendi PS.

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Pertama sekali kami berharap bapak dan keluarga dalam keadaan sehat wal’afiat, mengingat surat kami yang pertama tertanggal 15 Nopember 2009 hingga saat setelah 10 hari belum mendapat respon dari bapak untuk mengklarifikasi hal-hal yang kami tanyakan. Oleh karena itu kami kirimkan surat yang kedua. Hal ini sangat pentig untuk mengukur seberapa jauh bapak menjunjung tinggi nama Andadinata yang mana manfaat dan nikmat keilmuanya sudah bapak nikmati.

Kami sangat prihatin jika bapak sebagai guru besar Margaluyu 151, jika tidak berniat untuk mengklarifikasi sejarah pribadi abah Andadinata seperti yang kami mohonkan. Setelah 10 hari sejak surat tersebut kami layangkan kepada bapak.

Karena hal tersebut dapat merusak citra pribadi bapak sendiri sebagai orang no.1 di Margaluyu 151.

Kami hanya ingin menyampaikan bahwa keluarga abah Andadinata sampai sekarang masih eksis di Cicalengka. Dan tetap meletarikan keilmuan abah Andadinata dalam wadah Perguruan Gerak Badan Pencak Margaluyu Pusat di desa Cikuya Cicalengka.

Dalam buku panduan Margaluyu 151, bapak menulis sejarah abah Andadinata sebagai abdi dalem Sultan Agung dan keilmuan Margaluyu 151 berasal dari Mataram. Bahkan pada buku panduan ML151 halaman 5, dinyatakan keilmuan Margaluyu berasal dari ilmu “Suradira Jaya Ningrat Lebur Dening Pangastuti” yang didirikan pada 6 Juni 1555 di Yogyakarta.

Menurut kami hal tsb. Sangat bertentangan dengan fakta sejarah Indonesia, bertentangan dengan babad Jawa dan bertentangan dengan logika. Argument kami sebagai berikut :

  1. Andadinata hidup pada tahun 1893 ~ 1969. Sultan Agung menjadi raja Mataram pada tahun 1613 ~ 1645. Jadi tidak mungkin Andadinata bisa menjadi abdi dalem sinuwun Sultan Agung karena pada kurun tahun 1613 ~ 1645 Andadinata belum lahir kedunia.
  2. Pada tahun 1555, Kerajaan Mataram belum ada. Pada tahun 1555 Sultan Hadiwijaya (Joko Tingkir) baru saja menjadi sultan Pajang setelah kerajaan Demak Bintara runtuh. Dan Kota Yogyakarta secara pasti belum ada. Jadi bagaimana mungkin ilmu “suradira jayaningrat lebur dening pangastuti” (margaluyu) disebut berasal dari Mataram dan didirikan di Yogyakarta. Sementara pada tanggal 6 Juni 1555 kesultanan Mataram belum berdiri dan kota Yogyakarta belum ada. Jadi secara meyakinkan sesuai dengan fakta sejarah Indonesia bahwa ilmu margaluyu bukan berasal dari Mataram.
  3. Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat (Yogyakarta) didirikan pada tahun 1755 akibat dari perjanjian Gianti oleh Pangeran Mangkubumi Sukowati (GRM Sujono) bergelar Sultan Hamengku Buwana. Jadi jika ilmu ”suradira jayaningrat lebur dening pangastuti” (margaluyu) di dirikan pada 6 Juni 1555 di Yogyakarta. Seperti dituis pada buku panduan Margaluyu 151 halaman 5, jelas sangat bertentangan dengan sejarah Indonesia / babad Jawa. Karena pada tahun 1555 fakta sejarah membuktikan bahwa kota Yogyakarta belum berdiri (selisih 200 tahun).

Oleh karena itu, bisakah bapak memberikan klarifikasi, khususnya sejarah pribadi abah Andadinata secara menyeluruh seperti yang bapak tulis pada buku panduan Margaluyu 151 secara otentik berdasarkan kebenaran logika dan fakta sejarah Indonesia dan babad Jawa.

Guna membuktikan bahwa abah Andadinata menjadi abdi dalem Sultan Agung, dan dari sumber mana bapak dapatkan kisah tersebut.

Bisakah bapak memberikan klarifikasi dan membuktikan secara otentik sesuai dengan fakta sejarah bahwa keilmuan Margaluyu berasal dari Mataram, dan dari sumber mana bapak dapatkan kisah sejarahnya.

Tentunya kami sangat yakin kepada bapak sebagai guru besar Margaluyu 151, akan mampu memberikan penjelasan / klarifikasi sejarah pribadi abah Andadinata dan sejarah Margaluyu seperti yang bapak tulis pada buku panduan Margaluyu 151. Karena kami yakin bahwa bapak sangat menjunjung tinggi kebenaran untuk mengatakan yang benar adalah benar adanya.

Dengan tidak mengurangi rasa hormat kami kepada bapak, tanggapan serta klarifikasi sangat kami tunggu. Dan sekali lagi kami bersedia untuk mendiskusikan hal tersebut diatas untuk mendapatkan titik temu kebenaran yang hakiki.

Demikian surat ke-2 kami, kurang lebihnya mohon maaf, jika penyampaian kami jauh dari perkenan bapak.

Wassalam

.

Bambang E.P Sarkoro

Ketua Umum

Tembusan:

1. Yth. Bpk. Tahlan (Sekjen Margaluyu 151)

  1. Yth. Bpk Ketut Tedun (Dewan Majelis MLP)
  2. Yth. Bapak Sudarmo MLP kec. Ngemplak Sleman.
  3. Bpk Idit Junaidi (Keluarga Andadinata - Cicalengka)

pelatih pusat senior MLP Cikuya Cicalengka.

5. Sdr. Agung Suteja Junaidi Pelatih Pusat – Cikuya cicalengka

6. Sdr. Dadan. Andadinata (keluarga Andadinata)

7. Bpk A. Sulistyanto (Margaluyu Pusat Yogya)

8. Bpk. Asep Susanto (Margaluyu Pusat Semarang)

9. Facebook’ers Group Margaluyu151

10 Facebook’ers Group Margaluyu Pusat.

Tidak ada komentar: